BeritaNews

Sikap BEM KM Unsri Terhadap Hasil Munas ke-XIV

INDRALAYA, GELORASRIWIJAYA.CO – Rabu (7/4), Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Sriwijaya (Unsri) menyatakan sikap terhadap hasil Musyawarah Nasional (Munas) BEM Seluruh Indonesia (SI) ke-XIV yang diadakan di Universitas Andalas.

Menurut Dwiki Sandy selaku Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri 2021-2022 banyak sekali kejanggalan yang terjadi selama Munas berlangsung, dari adanya kecacatan administrasi oleh beberapa kampus. Terdapat 130 kampus yang Walk Out dan menyisahkan 30 kampus tersisa di dalam ruangan, hingga adanya sidang tandingan. “Sikap saya selaku Presma ialah memutuskan untuk tetap berada bersama 30 peserta yang masih berada di dalam ruangan karena peserta yang keluar ialah mereka yang terdapat kecacatan administrasi. Hal ini sudah saya konfirmasi kepada dua kampus dan memang benar keduanya terlambat mendaftar tetapi tetap memaksa ikut,” ujar Dwiki saat konferensi pers hasil Munas.

Dari Munas beberapa waktu lalu, didapatkan dua orang Ketua Koordinator Pusat (Korpus) dari dua kampus berbeda, yakni Nofrian Fadil Akbar Universitas Riau (Unri) dan Wahyu (Universitas Negeri Semarang) yang terpilih di Munas tandingan. Berdasarkan dua keputusan berbeda ini, maka BEM KM Unsri menyatakan sikap berpihak pada keputusan Munas yang diadakan di Universitas Andalas.

Pernyataan sikap BEM KM Unsri sebagai berikut:

  1. BEM KM Unsri mengakui hasil keputusan Munas yang di Universitas Andalas sebagaimana tertera dalam Surat Keputusan No. 024/C/SK/BEMSI/II/2021 tentang penetapan tuan rumah Musyawarah Nasional BEM SI ke XIV.
  2. BEM KM Unsri akan berkomitmen mengawal berbagai isu kerakyatan dan tetap menjadi bagian dari BEM SI serta menyepakati hasil keputusan Munas BEM SI di Universitas Andalas.
  3. BEM KM Unsri tidak akan tunduk pada kepentingan politik praktis ataupun partai politik manapun, dan menyayangkan oknum-oknum yang menyebarkan isu-isu yang tidak benar.
  4. BEM KM Unsri akan terus bergerak, mengawal kepentingan rakyat, mengusik kekuasaan, dan menjadi oposisi ekstraparlementer, dalam keadaan dualisme ataupun tidaknya BEM SI.
  5. BEM KM Unsri akan tetap menjaga komunikasi dengan setiap elemen gerakan manapun, baik internal maupun eksternal kampus demi menjaga komunikasi gerakan dan kebaikan bersama.

Adanya pernyataan sikap ini membuat Aqbil selaku Gubernur Fasilkom kebingungan. Ia mengaku hanya mendapat undangan konferensi pers saja bukan pernyataan sikap. Menurutnya jika BEM KM Unsri sudah menyatakan sikap, maka secara tidak langsung sudah mewakili KM Unsri secara keseluruhan. “Di sini saya cukup kebingungan karena secara pribadi saya belum dihubungi terkait dengan bagaimana pernyataan sikap ini. Namun jika memang BEM KM Unsri sudah menyatakan sikapnya, maka kami selaku BEM Fasilkom tetap menghargai,” tandasnya.

Penulis: (ftw)

Editor: (fey)

Facebook Comments

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!