INDRALAYA, GELORASRIWIJAYA.CO – Untuk menjaga demokrasi tetap hidup di Universitas Sriwijaya (Unsri), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Ogan Ilir menyatakan sikap menolak pemimpin aklamasi dengan menyegel sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Unsri pada Jumat (25/10) malam.
Dodi Febriansyah selaku Ketua Cabang Karateker GMNI Ogan Ilir mengatakan, “Kami ingin adanya Pemilihan Mahasiswa Raya (Pemira) tahun ini untuk menjaga demokrasi di Unsri tetap hidup dalam kondisi apa pun agar kembali tercipta mahasiswa yang kritis.”
Ia menyatakan, dengan adanya aklamasi tidak bisa memperkuat legalitas seorang pemimpin. Ia juga menyayangkan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unsri yang seharusnya menjadi representasi dari semua gerakan mahasiswa di Unsri, tidak mengakomodir terjadinya Pemira. Selain itu, Dodi juga menyampaikan kurangnya sosialisasi dari pihak KPU Unsri membuat pihaknya baru mengetahui bahwa Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) Unsri terpilih secara aklamasi.
“Kalau ditetapkan dengan aklamasi, kami menolak. Kami akan menolak dan tidak akan ikut eskalasi gerakan apa pun dalam BEM KM Unsri. Kami tidak mengakui kepengurusan BEM KM Unsri kalau tidak demokratis,” tegas Dodi.
Menanggapi pernyataan sikap dari GMNI Ogan Ilir tersebut, Azhar, Ketua KPU Unsri, menyatakan KPU Unsri memberikan respons yang baik karena masih ada kepedulian dan kepekaan terhadap demokrasi di Unsri, terutama dari organisasi eksternal seperti GMNI Ogan Ilir. Namun, ia menyayangkan kepedulian tersebut baru muncul saat Pemira 2019 Unsri akan dilangsungkan.
Azhar menegaskan pelantikan Presma dan Wapresma Unsri akan tetap dilanjutkan, “Sesuai Undang Undang (UU), Presma dan Wapresma akan langsung dilantik,” ujarnya. Azhar juga mengungkapkan KPU Unsri akan mengundang GMNI Ogan Ilir dan lembaga-lembaga yang berhubungan untuk ikut menghadiri audiensi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat bersama BEM KM Unsri dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (DPM KM) Unsri.
Penulis : (ftw)
Editor : (oya)
