Berita

Wakil Rektor III Unsri : Kalau Menuntut UKT Diturunkan Boleh Saja

INDRALAYA, GELORA SRIWIJAYA.CO – Aliansi Mahasiswa Peduli UKT (Uang Kuliah Tunggal) semester 9 berencana menggelar aksi pada Kamis (3/8) di Rektorat Universitas Sriwijaya (Unsri), berdasarkan sebaran di media sosial bahwa aksi akan dimulai pukul 08.00 WIB, dengan titik kumpul awal di terminal Unsri Indralaya dan dilanjutkan di Gedung Rektorat Unsri.

Menanggapi hal tersebut Wakil Rektor 3 menyatakan belum mengetahui bahwa akan ada rencana aksi esok hari, “belum tau (kalau ada aksi), ya asal tidak bersifat anarkis dan melakukan penghinaan tidak masalah, kalau menuntut UKT diturunkan boleh saja.” Ia juga menyatakan bahwa akan berkoordinasi dengan jajaran rektorat dan belum membuat langkah antisipasi “Belum ada rencana antisipasi (aksi) karena akan didiskusikan dengan WR 1 dan WR 2”.

Dalam kesempatan itu ia juga menanggapi terkait dengan pelaporan Rahmat Farizal ke pihak kepolisian “itu hasil rapat pimpinan rektorat, memang harus dilaporkan kalau tidak dilaporkan maka Unsri salah karna disana ada ancaman teror, misal benar terjadi pembakaran, maka Unsri disalahkan polisi, kenapa tidak lapor?” Wakil Rektor 3 juga menepis anggapan yang tersebar di kalangan mahasiswa bahwa ada 6 orang yang telah dipolisikan “sampai saat ini cuma satu (yang dilaporkan) tidak ada yang lain. Ia juga mengungkap bahwa tidak ada rencana melaporkan mahasiswa lain selama tidak berlaku anarkis dan melakukan tindak kekerasan, belum ada rencana melaporkan yang lain, menyampaikan aspirasi boleh saja tapi dengan cara-cara yang baik” lanjutnya.

Dalam kesempatan lain Presiden Mahasiswa Unsri Rahmat Farizal mengungkapkan bahwa aksi yang dilakukan selama ini tidak seperti apa yang dituduhkan oleh pihak Rektorat Unsri “Ujaran kebencian yang seperti apa, yang saya keluarkan adalah instruksi saja, tiga kali aksi damai, sampah air minum pun kita ambil sendiri, bahkan sebelum aksi kita menggelar yasinan bersama, kalau dibilang melakukan pengerusakan, apa yang dirusak bahkan dengan masa aksi sebanyak itu tidak ada fasilitas yang rusak. Maka kita sangat kecewa, karna ini tindakan yang membunuh kata-kata, membungkam suara mahasiswa karena apa yang kita perjuangngkan adalah isu nasional dan hak orang banyak.” Ujarnya.

Penulis (KYH)
Editor (sue)

Facebook Comments

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!