Berita

UKM Teater Gabi’91 Gelar Webinar Pelatihan Teater dan Sastra Nasional

INDRALAYA, GELORA SRIWIJAYA.CO – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gabi’91 Universitas Sriwijaya menggelar Webinar Pelatihan Teater dan Sastra Nasional dengan tema “Sejuta Puisi untuk Belajar Menulis Rasa melalui dan Sastra bersama Gabi” secara online melalui platform zoom meetings, Minggu (25/6).


Pelatihan ini menghadirkan 2 pembicara yakni Heru Joni Putra dan Akhmad Rizqi Turama, S.Pd., MA. Kedua pembicara tersebut menyampaikan materi dan tema yang sama mengenai puisi.


Pembicara pertama yang dimulai dengan Heru Joni Putra merupakan penulis dari buku terbaru yang berjudul, “Suara yang lebih keras: catatan dari makam Tan Malaka”. Pembicara menjelaskan bagaimana puisi dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang tidak diketahui. Dalam menulis puisi, pembicara juga menambahkan bahwa intelektualitas melalui buku-buku bacaan dan realitas dibutuhkan untuk mengamati sesuatu yang tidak diketahui tersebut.


Pada pembicara kedua, yakni Akhmad Rizqi Turama, S.Pd., MA., selaku dosen program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sriwijaya menjelaskan puisi dari sisi akademik. Beliau memaparkan definisi puisi menurut KBBI serta menjelaskan perbedaan antara puisi dan prosa menurut Warih Wisatsana.


Setelah penyampaian materi, moderator membuka sesi tanya-jawab kepada narasumber seputar materi yang disampaikan. Setelas sesi Q&A, moderator mengumumkan doorprize bagi 3 penanya tercepat. Doorprize yang diberikan adalah Buku Antologi Puisi dengan judul “Manusia” yang merupakan karya dari anggota aktif Teater GABI.


Di akhir acara, moderator meminta kedua pembicara untuk memberikan closing statement. Adapun pembicara pertama yakni Heru Joni Putra mengakhiri penyampaiannya dengan kutipan dari seorang sastrawan dan filsuf dari Jerman, ”Dalam sehari itu setidaknya kita membacakan sedikit puisi, mendengarkan musik,dan melihat gambar-gambar yang bagus. Agar urusan di duniawi ini tidak menghilangkan rasa keindahan yang sudah ditanamkan tuhan dalam diri kita,” tuturnya.


Dilanjutkan dengan closing statement dari Akhmad Rizqi Turama yang menyampaikan bahwa menulis itu merupakan kata kerja maka kita dituntut untuk mengerjakannya.

Penulis : tya

Editor : ayi

Facebook Comments
Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!