Artikel

Hari Buku Sedunia

“Buku merupakan jendela dunia dan membaca adalah kuncinya”, kata-kata yang tak asing lagi terdengar di telinga kita. Bahkan hal itu menjadi juru ampuh untuk menarik minat membaca. Banyak orang-orang mengatakan bahwa buku menjadi jalur masuk dalam menelaah dunia luar, untuk melihat nusantara dan untuk mengerti kondisi yang terjadi di bagian belahan bumi mana pun. Bahkan sebelum kita bisa berdiri di tempat yang kita inginkan kita bisa merasakan dan berimajinasi lewat buku.

Membacalah dan jelajailah lewat buku, saat kita duduk di bangku sekolah dasar guru kita tak henti-hentinya menekan agar kita selalu membaca minimal 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Karena masa itu merupakan masa efektif untuk merancang kualitasotak  Bahkan saat kita telah beranjak dewasa dan berada dimasa putih abu-abu, kita selalu dianjurkan untuk membaca hal ini guna menaikan minat membaca dengan menjalankan beberapa kegiatan berupa pojok literasi yang terdapat disetiap kelas.

Karena menurut UNESCO pada tahun 2016 minat membaca masyarakat Inonesia berada diangka 0,001%, ini artinya dari seribu orang hanya satu diantaranya yang memiliki kebiasaaan membaca. Berdasarkan studi “Most Littered Natio In The Word” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada meret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Kondisi Indonesia yang sangat memperihatinkan dalam minat membaca.

Berbicara mengenai keajaiban buku dan minat membaca itu sendiri, tepat pada tanggal 23 April merupakan Hari Buku Sedunia atau lebih dikenal pula dengan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia atau Hari Buku Internasional yang ditetapkan oleh UNESCO. Hari Buku Sedunia merupakan hari perayaan tahunan yang diadakan oleh UNESCO untuk mempromosikan minat membaca.

Perayaan Hari Buku Sedunia mulai diadakan sejak tahun 1995 di Paris bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada buku-buku dan para penulis serta mempromosikan budaya membaca, penerbitan, dan hak cipta. Sejak 2001, UNESCO bersama organisasi-organisasi Internasional lainnya yang mewakili tiga sektor industri perbukuan, penerbitan, penjualan, dan perpustakaan. Secara khusus memilih suatu kota sebagai ibu kota Buku Dunia. Kota terpilih tesebut akan menyandang predikat ibu Kota Buku Dunia selama satu tahun, dimulai pada tanggal 23 April tahun tesebut hingga 22 April tahun berikutnya.

Pada tahun 2017, Conakry terpilih sebagai ibu kota Buku Dunia. Kota yang terletak di Guinea, Afrika Barat itu terpilih karena kualitas dan keragaman programnya, terutama fokusnya terhadap keterlibatan masyarakat. Sudah ada 17 kota yang terpilih sebagai Ibu Kota Buku Dunia dengan Madrid sebagai Ibu Kota Pertama. Kira-kira kapan ya Indonesia terpilih menjadi Ibu Kota Buku Dunia? Untuk itu ayoo cintai buku dan budayakan membaca.

Penulis : Anissa Leha
Editor : Nurma Afrinda Prandansari

Facebook Comments

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!