INDRALAYA, GELORA SRIWIJAYA.CO – Kemarin (1/8) kegiatan pengenalan kehidupan kampus sempat ricuh dicelah pidato Anis Saggaf, Rektor Unsri dan Presma (Presiden Mahasiswa), Rahmat Farizal di Auditorium Unsri, Indralaya.
Saat penyampaian sambutan Rektor Unsri, Anis Sagaf dalam peresmian mahasiswa baru Unsri sekelompok mahasiswa aliansi peduli UKT (Uang Kuliah Tunggal) melakukan aksi pemasangan spanduk untuk Rektor Unsri yang tertuliskan “Kami Mahasiswa Universitas Sriwijaya menuntut turunkan UKT semester 9”. Tak lama kemudian spanduk dilepaskan oleh pihak keamanan kampus dengan disambut sorakan mahasiswa dari tiap sudut diruangan Auditorium hanya dalam beberapa menit suasana kembali tenang.
Sementara saat penyampaian sambutan Presma, Rahmat Farizal dalam ajang pengenalan unit kegiatan mahasiswa pada siang hari (1/8) memberikan orasi. Tiba-tiba Wakil Rektor III dengan siaga menghentikan orasi terakhir Presma saat pembacaan ikrar mahasiswa mengenai penurunan UKT kepada mahasiswa baru.
Suasana Auditorium sempat menegangkan. “Saya memberikan kepercayaan untuk kegiatan yang positif, tapi ini saya lihat disalahgunakan. Kegiatan ini bukan untuk menghasut, tidak boleh dilakukan. Saya dulu juga aktivis BEM, tapi tidak merusak nama Universitas, ada cara-caranya dan beragam untuk menyampaikan aspirasi, tidak boleh ada yang menghasut mahasiswa baru masuk dengan ajaran yang tidak baik.” ucap Wakil Rektor III saat menghentikan pengucapan ikrar yang dipimpin Presma Unsri.
Presma menanggapi permasalahan Wakil Rektor III yang tiba-tiba mengambil alih saat orasinya “Kita sebagai mahasiswa harus tahu permasalahan yang ada, kami telah membuktikan tidak ada acara PK2 khususnya siang hari (1/8) sama sekali tidak ada tujuan negatif dan saya sangat menyayangkan apa dilakukan oleh Wakil Rektor III yang mengintroversi kebebasan mahasiswa dalam agenda PK2 karena kami telah menyusun agenda sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat bersama.” Ujarnya.
penulis: yst
Tonton juga video kami di youtube lpmgs unsri
