BeritaNews

Hanya Ada Satu Kata: LAWAN !!!

PALEMBANG, GELORA SRIWIJAYA(16/2) – Sahabat Wiji Tukul, para sineas dan penikmat film menikmati acara nonton bareng film dengan judul Istirahatlah Kata-Kata, yang diselenggarakan oleh Palembang Movie Club (PMC) di Cinema XXI Palembang Square.
Film “Istirahatlah Kata-Kata” diangkat dari kisah hidup seorang sastrawan dan aktivis demokrasi Wiji Tukul, yang sajaknya sudah tidak asing lagi: “Hanya ada satu kata: LAWAN!!!”. Film yang mengisahkan seorang Wiji Tukul harus bersembunyi dari kejaran aparat negara Orde Baru. Saat dimana Wiji Tukul melarikan diri ke Pontianak selama delapan bulan pasca kerusuhan 27 Juli 1996 di Jakarta.

“Film Istirahatlah Kata-Kata mengisahkan kondisi demokrasi Indonesia disaat itu, walaupun apa yang diperjuangan Wiji Tukul dan temannya tentang kesejahteraan masyarakat yang dulu sampai saat ini belum merata, namun perjuangan untuk mengubah demokrasi Indonesia yang lebih baik sudah bisa kita rasakan saat ini, dari film tersebut kita bisa lihat perjuangan itu membutuhkan banyak pengorbanan demi kepentingan orang banyak,“ ujar Febri Walanda, presiden mahasiswa 2015.
“Harapan saya film Istirahatlah Kata-kata menceritakan bagaimana seorang Wiji Tukul menggerakkan dan mengorganisakan massa namun film ini lebih menceritakan tentang pergolakan batin seorang aktivis ketika dalam pelarian dikejar inteligent, namun nilai tambah dari film ini mengisahkan seorang aktivis ketika menghadapi perjuangan batin ,dan semoga lebih banyak lagi film yang menceritakan tetang pembelajaran perjuangan dan tidak hanya sekedar menghibur namun dari film kita bisa melakukan suatu perubahan.” Tutupnya

.
Dosen FISIP UNSRI, Ferdiansyah Rivai selaku yang berkontribusi dalam acara nonton bareng di Cinema XXI Palembang Square juga memberikan tanggapan terhadap film Istirahatlah Kata-Kata “Film Ini merupakan film yang menceritakan tentang sejarah perjuangan demokrasi indonesia saat itu. Diperjuangkan dengan bertumpah darah dan harus meinggalkan keluarga demi demokrasi Indonesia. Semoga masyarakat dapat menghargai demokrasi saat ini dan jangan sampai menyalahgunakannya. Dan semoga dengan diadakannya nonton bareng tersebut dapat memicu bioskop-bioskop di Palembang untuk memutar film ini pada jam tayang reguler karena masih banyak sineas film di Palembang yang tidak kehabisan tiket film.” paparnya.
Film Istirahatlah Kata-Kata mengajarkan bangsa ini untuk dapat menghargai kebebasan demokrasi saat ini, dan menjaga sistem demokrasi yang sudah ada agar Rezim orde baru tidak terulang lagi.(Muhammad Fajar Satria)

Facebook Comments

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!