Artikel

Mengingat Kembali Konferensi Asia Afrika

 Ada apa dengan  hari ini? Kota Bandung sebagai saksi telah terjadinya suatu peristiwa yang melibatkan 29 negara. Dalam sebuah konferensi yang menentang adanya ketegangan Republik Rakyat Tiongkok dengan Amerika dan berdampak bagi kawasan Asia dan Afrika, kemudian dibentuknya Konferensi Asia Afrika atau yang disingkat dengan KAA, lahir di kota Bandung tanggal 18 April 1955.

KAA diketuai oleh Ali Sastroamidjojo, S.H. perwakilan dari Indonesia, Ali merupakan politikus yang ulung di Indonesia. Ia pernah mengenyam pendidikan di  Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1927, sarjana Hukum.

Menurut sumber dari tirto.id, Ali Sostroamidjojo memiliki peran besar, “Jadi peranan pada waktu itu, Pak Ali Sastroamidjojo itu memang bisa luwes mengemong dari lima negara inisiator. Setelah konferensi Kolombo, dia bikin semacam steering committee sehingga bisa terjadi pertemuan KAA,” kata peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang fokus pada sejarah Asia dan Afrika, Harry Tjan Silalahi.

Dengan adanya KAA menjadi konferensi pertama kali yang dilakasanakan di Indonesia dengan dukungan dari empat negara seperti, Pakistan, India, Srilangka, dan Myanmar.

Terjadinya Konferensia Asia Afrika berawal dari lahirnya dua blok setelah perang dunia ke II yaitu blok Barat di pimpin oleh Amerika sebagai ideologi kapitalis dan blok Timur dipimpin oleh Unisoviet berideologikan komunis. Kedua blok ini menyebarkan paham ideologinya terutama di kawasan Asia dan Afrika yang baru merdeka serta membutuhkan bantuan dalam sistem ekonomi, politik, sosial dan ideologi itu sendiri. Kekahawatiran dari 29 negara yaitu terjadinya ketegangan Tiongkok dengan Amerika.

Akan mengakibatkan pecah belahnya negra-negara yang memiliki ideologi kapitalis dan komunis dalam satu negara misalnya terpecahnya Korea Utara – Korea Selatan (akhirnya sampai sekarang) dan terpecahnya vietnam menjadi dua utara dan selatan.

KAA sendiri dipelopori oleh lima negara yaitu Ali Sastroamidjojo, SH (Indonesia), Muhammad Ali Bogra (Pakistan), Jawaharlal Nehru (India), John Kotelawala (Srilangka), U Nu (Myanmar).

Bersumber dari mesin pencarian google tujuan dari KAA itu senderi yaitu:

  • Memajukan kerja sama, persahabatan, perhubungan antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk menyelenggarakan kepentingan bersama.
  • Kerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, kebudayaan di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika.
  • Memecahkan bersama soal-soal khusus dan penting bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika, seperti: menjamin kedaulatan, melenyapkan deskriminasi ras dan penjajahan.
  • Memperbesar peranan Asia-Afrika dalam dunia sekarang dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia.

Dengan adanya KAA hubungan Asia-Afrika diplomatik lebih dekanat bukan hanya itu adanya konferensi ini tokoh-tokoh pendiri bangsa lebih bersemangat untuk memajukan negaranya yang baru saja merdeka. Serta keinginan dari wakil-wakil negara tersembut ingin menciptakan kedamaian dunia.

Penulus: Dwi Ratna Kusumawati
Editor : Nurma Afrinda Prandansari

Facebook Comments

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!