Segala sesuatu yang sehat pasti diidamkan oleh semua orang. Kesehatan memberikan dampak positif bagi siapapun didalamnya. Kesehatan berkaitan erat dengan kebersihan dan keindahan. Kali ini membahas mengenai kampus sehat dari segi lingkungan, jasmani, sosial, dan rohani, serta kesadaran dalam menerapkan dan menjaga predikat kampus sehat. Yuk, mari kita pelajari lebih lanjut.
Menerapkan kata ‘sehat’ dalam kurun wilayah luas seperti halnya kampus merupakan tantangan besar. Kesadaran akan pentingnya kebersihan di lingkungan kampus adalah faktor penggerak utama untuk menerapkan kampus sehat dari segi kebersihan. Hal ini bukan tanpa kendala, karena kita bisa membuktikan beberapa wilayah tertentu disekitar kampus masih didominasi oleh sampah.
Pernah suatu ketika terjadi hujan lebat dan angin kencang yang terjadi di dalam kampus yang mengakibatkan berserakan daun-daun kering maupun ranting-ranting pohon yang telah rapuh di makan usia dan yang anehnya tidak ada kesadaran dari mahasiswa, dosen, dan pengawai lainnya untuk langsung membersihkannya walaupun sudah ada pekerja kebersihan setempat. Tapi ada kalahnya, bergotong royong untuk membersihkan sampah tersebut. Inilah contoh terkait kesadaran akan pentingnya kebersihan yang masih sangat rendah.
Menerapkan kampus sehat dari sudut pandang keindahan baru bisa terlaksanakan setelah kampus yang bersih dijalankan karena kebersihan merupakan syarat utama adanya keindahan. Menerapkan keindahan memerlukan pemahaman sendiri, seringkali keindahan berurusan dengan seni. Sebelumnya saya jelaskan pengertiannya, seni adalah suatu proses berkarya menciptakan keindahan untuk dinikmati.
Itulah ulasan terkait dengan penerapan kampus yang sehat dari segi lingkungan. Namun dari segi jasmani dan rohani, tampaknya lebih mengarah ke bagian fasilitas dan rutinitas dalam kampus.
Dari segi jasmani menjalankan aktifitas jalan santai/jogging, maka pihak kampus juga sebaiknya menyediakan jalur khusus untuk aktifitas tersebut, terlebih dengan kenyamanan aktifitas jogging serta fasilitas olahraga lainnya seperti sepakbola, basket, dan voli. Kemudian untuk pola makan mahasiswa juga harus dijaga, menyesuaikan antara kebutuhan makanan sehat dengan biaya yang harus dikeluarkan, terutama mahasiswa dengan ekonomi standar. Maka dari itu, kebutuhan akan informasi makanan sehat yang murah juga dibutuhkan.
Dari segi rohani, selain kebutuhan tempat ibadah yang memang telah menjadi syarat wajib bagi perguruan tinggi untuk memenuhinya. Komunitas dan perkumpulan mahasiswa di bidang agama juga diperlukan untuk membina mentalitas keagamaan. Tapi yang perlu diwaspadai adalah terkait dengan aliran sesat. Tidak jarang mahasiswa terkena dan tergoda akan bujukan dan pemahaman dengan memanfaatkan permainan logika untuk menggoyahkan keyakinannya. Jadi, kewaspadaan harus selalu melekat kepada anda.
Sehat dari segi sosial. Kesehatan di bidang ini mengarah kepada kesehatan hubungan sosial setiap individu, karena setiap manusia merupakan makluk sosial yang selalu saling membutuhkan, maka kesehatan hubungan sosial juga harus dijaga. Murah senyum, diperlukan untuk menghilangkan kesan kaku dari pribadi seseorang, senyum juga membuat proses interaksi menjadi lebih terasa lebih segar. Ramah, sebagai salah satu ciri orang Indonesia yang seringkali dipuji oleh warga asing, keramahan juga dibutuhkan untuk menjalin dan menjamin kenyamanan dalam interaksi. Kemudian menghargai pendapat, hal ini terutama dibutuhkan ketika sedang bermusyawarah dalam suatu kelompok atau organisasi, karena mahasiswa selalu identik dengan gerakan yang mayoritas dilatarbelakangi oleh adanya kelompok/organisasi mahasiswa tersebut. Dan terakhir berdasarkan norma dengan menyesuaikan dengan keadaan lingkungan sekitar terutama norma yang berlaku.
Yang jelas tujuan utama dari konsep kampus sehat secara jasmani dan rohani semata-mata agar mahasiswanya sehat baik dari segi fisik maupun psikologisnya. Hal itu dilakukan supaya mahasiswa tidak mengalami masalah saat sedang dalam proses menerima ilmu.
Penulis: (jpw)
Editor: (yst)
