Opini

Corona Solusi Polusi Udara

“Mungkin Corona (Covid-19) menjadi salah satu solusi untuk kita dalam mengurangi jumlah polusi udara”.

Pikir penulis saat pertama kali membaca berita bahwa kegiatan perkantoran mulai berangsur diliburkan dan banyak dialihkan dengan kegiatan di rumah. Bahkan di Ibu Kota sendiri, secara gamblang menyebutkan bahwa terdapat pengurangan jumlah transportasi umum.

Keputusan tersebut atas pertimbangan bahwa jumlah pasien positif Covid-19 sudah makin bertambah. Hingga saat tulisan ini dibuat, jumlah positifnya sudah mencapai angka 117. Mengingat bahwa virus ini dapat menular dengan mudah dan juga gejala awalnya yang seperti flu pada umumnya. Membuat kita sebagai masyarakat awam semakin waswas, terlebih jika sedang berada di kerumunan, yang kita tidak tahu mungkin disitu ada orang yang sudah positif terinfeksi.

Lalu kaitannya dengan pengurangan polusi udara apa ?

Dikarenakan “liburnya” kegiatan perkantoran, otomatis masyarakat tidak perlu untuk keluar rumah dan menggunakan kendaraannya untuk pergi ke kantor bukan. Bahkan beberapa universitas di Pulau Jawa pun mulai mensterilkan kampus dan beralih ke perkuliahan yang berbasis e-learning.

Peralihan tersebut tentu membuat penggunaan kendaraan semakin berkurang. Mungkin saja, jalan yang biasanya macet dipenuhi oleh kendaraan, sekarang malah berubah menjadi sepi, karena kita juga di himbau agar tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting dan mengurangi kegiatan yang sifatnya berkerumun.

Otomatis asap kendaraan yang biasanya memenuhi udara akan semakin berkurang, dan bukan hal yang tidak mungkin kalau kondisi udara akan menjadi lebih baik selama Covid-19 masih berkeliaran (tapi, semoga tidak akan lama dan cepat teratasi virus ini).

Sialnya, orang yang memang pekerjaannya berkutat pada bidang transportasi akan sedikit terancam. Kalau biasanya orderan gojek bisa ramai karena banyak yang pergi ke kantor ataupun ngampus, hal tersebut akan mulai berkurang. Belum lagi adanya pembatasan transportasi umum, tentu hanya beberapa orang saja yang akan diperkejakan, selebihnya ? kamu pasti tahu jawabannya, menganggur sementara.

Sudah harus waswas sama virus, di tambah lagi waswas sumber nafkah sedikit berkurang. Hem.. tapi tetap saja, seburuk-buruknya suatu keadaan (seperti sekarang) masih akan tetap ada sisi baiknya, seperti pengurangan jumlah kendaraan yang bisa mengurangi jumlah asap kendaraan di udara. Dengan catatan, masyarakat juga tidak membakar sampah sembarangan. Kalau gitu ya sama saja, bakal mencemari udara juga. Kalau udara bersih, kan kita juga yang sehat, ye gak.

Intinya buat teman-teman tetap stay safe, jaga kebersihan selalu. Mungkin ini juga saat yang tepat untuk istirahat sejenak dari hiruk pikuk keramaian yang selalu dihadapi. Kan di rumah teros, hehe.

Penulis : Fury Aura Bahri
Editor: Desi Rahma Sari

Facebook Comments

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!