Mendalami Literasi Digital dan Upaya Kota Philadelphia untuk Memperkuat Kapabilitas Digital Organisasi Nirlaba
Literasi digital telah menjadi komponen penting dalam kehidupan modern dan lingkungan akademik, menuntut masyarakat untuk lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Di tengah derasnya arus informasi, literasi digital berfungsi sebagai panduan. Sejalan dengan pentingnya kecakapan ini, Kota Philadelphia melalui program terbarunya, berupaya mengatasi kesenjangan digital, khususnya di sektor organisasi nirlaba.
Literasi Digital: Definisi, Prinsip, dan Manfaatnya
Literasi digital didefinisikan sebagai pengetahuan dan kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, termasuk alat komunikasi dan jaringan internet. Kecakapan ini mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat, serta memanfaatkan informasi secara bijak, cerdas, cermat, dan tepat guna. Intinya, penerapan literasi digital bertujuan menciptakan interaksi dan komunikasi yang positif di dunia maya.
Empat Prinsip Dasar Literasi Digital
Menurut Yudha Pradana, terdapat empat prinsip fundamental dalam literasi digital:
-
Pemahaman (Comprehension): Kemampuan masyarakat untuk memahami informasi yang disampaikan oleh media, baik secara implisit maupun eksplisit.
-
Saling Ketergantungan (Interdependence): Konsep bahwa berbagai media saling bergantung dan berhubungan, di mana media harus saling melengkapi dan berdampingan.
-
Faktor Sosial (Social Factor): Menggarisbawahi pentingnya media dalam berbagi pesan atau informasi kepada masyarakat, karena keberhasilan jangka panjang media sangat ditentukan oleh peran pembagi dan penerima informasi.
-
Kurasi (Curating): Kemampuan masyarakat untuk mengakses, memahami, serta menyimpan informasi yang berguna untuk dibaca di kemudian hari. Kurasi juga mencakup kemampuan berkolaborasi untuk mengumpulkan dan mengorganisasi informasi yang dinilai bermanfaat.
Berbagai Manfaat dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan literasi digital membawa sejumlah manfaat signifikan bagi kehidupan masyarakat dan pendidikan. Manfaat tersebut mencakup:
-
Peningkatan Wawasan: Kegiatan mencari dan memahami informasi digital dapat memperkaya wawasan individu.
-
Peningkatan Kemampuan Kritis: Mengasah kemampuan individu untuk berpikir lebih kritis dalam mengevaluasi dan memahami informasi.
-
Penguasaan Kosakata: Menambah penguasaan kosakata individu dari beragam informasi yang dibaca.
-
Peningkatan Kemampuan Verbal, Konsentrasi, dan Menulis: Literasi digital turut meningkatkan kemampuan verbal, daya fokus dan konsentrasi, serta keterampilan dalam membaca, merangkai kalimat, dan menulis informasi.
Tantangan Utama di Tengah Arus Informasi
Tantangan terbesar dalam literasi digital adalah menghadapi arus informasi yang berlimpah. Masyarakat sering kali menerima terlalu banyak informasi secara bersamaan. Di sinilah peran literasi digital sangat dibutuhkan, yaitu sebagai alat untuk mencari, menemukan, memilah, dan memahami informasi yang benar dan tepat di tengah kebisingan digital.
Inisiatif Philadelphia: Akademi SPARK untuk Membekali Organisasi Nirlaba
Menyadari adanya “kesenjangan digital” antara profesional di organisasi nirlaba dan sektor lainnya, Pemerintah Kota Philadelphia meluncurkan SPARK Innovation Academy. Program gratis ini dirancang untuk memberikan dukungan intensif kepada organisasi nirlaba lokal dalam penggunaan alat-alat digital.
Menutup Kesenjangan Digital Sektor Nirlaba
Menurut Juliet Fink-Yates, Manajer Inklusi Digital dan Pita Lebar dari Kantor Inovasi dan Teknologi Kota, organisasi nirlaba sering kali kekurangan dana untuk posisi administrasi, memaksa staf untuk mengurus tanggung jawab digital sendirian. Program ini hadir untuk mengatasi masalah tersebut.
“Ada kebutuhan besar di sektor nirlaba untuk meningkatkan keterampilan (upskill), karena [karyawan] sering harus sangat cekatan dan belajar sendiri,” kata Fink-Yates. Dengan membantu mereka menemukan cara yang lebih mudah, efisien, dan efektif, waktu yang dihemat dapat digunakan untuk mengumpulkan lebih banyak dana bagi program yang dijalankan serta menunjukkan hasil kerja mereka kepada donatur dengan cara yang bermakna dan berdampak.
Struktur dan Materi Pelatihan Komprehensif
Angkatan pertama SPARK Innovation Academy akan menawarkan pelatihan sembilan minggu mengenai keterampilan dan tutorial perangkat lunak kepada 20 profesional nirlaba Philadelphia. Program kolaboratif yang bertajuk “Teknologi Transformatif untuk Organisasi Nirlaba” ini akan membahas berbagai topik inovasi.
Setiap minggunya, peserta akan diajak melewati proses inovasi untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, sambil mempelajari strategi, teknologi, dan alat inovasi yang dapat mengatasi masalah tersebut secara mendalam. Sesi awal akan berfokus pada pemanfaatan platform umum secara lebih efisien.
-
Pemanfaatan Platform Kolaborasi: Salah satu sesi pertama akan membahas secara mendalam penggunaan Microsoft 365 dan Google Suite. Pihak penyelenggara menemukan bahwa banyak profesional belum memanfaatkan platform ini secara optimal, terutama untuk kolaborasi yang sesungguhnya.
-
Memilih dan Menggunakan Alat Digital: Kursus juga akan membantu peserta menentukan perangkat lunak dan platform mana yang paling sesuai untuk berbagai situasi, serta bagaimana membedakan alat digital yang ada. Tujuannya adalah agar para profesional merasa nyaman dan percaya diri dalam mengambil keputusan ini di masa depan.
-
Mengeksplorasi AI dan Desain Grafis: Pelatihan akan membahas alat-alat sederhana seperti Google Form atau Microsoft Form, hingga yang lebih kompleks. Selain itu, kursus akan mengeksplorasi alat Desain Grafis seperti Adobe Express dan Canva, serta pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) untuk mendukung organisasi nirlaba dalam membuat flyer dan mengelola media sosial.
Model Kohort yang Mendorong Kolaborasi
Selain materi yang diberikan, penyelenggara SPARK sangat berharap agar anggota kohort dapat saling membantu dan belajar dari keterampilan yang sudah dimiliki masing-masing. Model kohort ini memungkinkan satu anggota berbagi cara mereka menggunakan alat tertentu di organisasinya, sementara yang lain dapat menawarkan alat alternatif yang mereka kuasai. Konsep utamanya adalah peserta dapat mengambil kembali keterampilan dan perangkat lunak yang mereka pelajari untuk dibagikan dan diimplementasikan di organisasi mereka sendiri, sehingga memicu inovasi internal.
Melissa Scott, Chief Information Officer Kota Philadelphia, menyatakan dukungannya terhadap program ini. Ia menegaskan, “Organisasi nirlaba adalah tulang punggung Philadelphia. Ketika mereka memiliki akses ke alat dan pengetahuan digital yang tepat, mereka dapat memfokuskan lebih banyak waktu dan energi pada hal yang paling penting, yaitu melayani komunitas mereka.”